Saudara , dalam melakukan kegiatannya , adalah sangat lumrah bagi manusia untuk melakukan pendeatan yang intim dengan manusia lainnya , mengingat bahwa kita diciptakan sebagai makhluk social, terlepas dari niatan manusia yang bersangkutan dalam menjalin hubungan tersebut . Dalam dunia kerja ,seringkali kita melihat bahwa orang dalam pandangan kita yang “tidak berkompeten” ( maaf , saya beri tanda petik karena hal ini bersifat subyektif) justru mendapat kesempatan lebih cepat dan lebih mudah dalam mencapai pos tertentu dan tentunya si dia lebih dekat dengan sumber kekuasaan dibandingkan dengan si pendiam namun rajin bekerja . Mengapa bisa demikian ? Tentunya kita berpikir bahwa ada “sesuatu “ yang terjadi .Bahwa sudah terjadi politisasi dalam hubungan kerja adalah hal yang seringkali hinggap dalam pikiran kita . Tidak ada orang yang kebal akan office politics , dan sepengamatan saya tidak ada organisasi yang benar-benar bersih dari kegiatan ini .
I. KOMPETENSI & PROMOSI :
Saudara , factor pertama yang bisa menjadikan office poltics terjadi adalah kekurangan kompetensi dimana seseorang yang merasa kinerjanya kurang , dan kebetulan diberikan kelebihan dalam hal yang lain ( kelebihan verbal misalnya ) akan dapat mencari jalan lain bagi kelancaran karirnya yaitu dengan melakukan pendekatan kepada atasan .Memang , “mencari muka “ adalah hal yang salah , namun menjauh dari atasan juga merupakan hal yang kelirumologi .Saudara , dalam suatu organisasi adalah mustahil bagi seorang pmpinan untuk megetahui kinerja pegawainya secara langsung dengan turun ke bawah . Kebanyakan pimpinan hanya mengetahui dari laporan-laporan yang ada dan satu hal yang seringkali terlupa bahwa pimpinan juga manusia yang butuh hubungan social. Sebatas anda melakukan hubungan baik dengan atasan dengan wajar , tentunya tidak akan ada masalah yang muncul, malah anda akan semakin dikenal . Sutau hal yang bagus , tidak akan tampak bagus bila tidak dipromosikan .Jadi , Promosikan anda sendiri dengan wajar !
II. PLAY THE GAME !
Saudara , saya akan mengambil suatu analogi dari olahraga . Biasanya seorang pria sangat suka bermain atau melihat sepakbola . Dari pengalaman saya, meskipun berkali-kali saya mengalami lecet , tertendang , jatuh atau tabrakan dengan pemain lawan saya tidak pernah berpikir untuk berhenti bermain atau membalas mengasari lawan . Saudara , manusia dalam melakukan pekerjaan membutuhkan dorongan “adrenalin” yang bila kita bisa mengalahkannya akan menimbulkan rasa puas yang luar biasa . Di satu sisi , kita bisa belajar bahwa “office politics “ adalah satu hal yang membakar adrenalin kita untuk menunjukkan performance yang lebih baik . Memang , terkadang sangat menyakitkan hati bila kita “dikalahkan” oleh beberapa hal non teknis namun apabila kita tersulut amarah dan membalas lawan kita tersebut , bukan tidak mungkin kita yang akan “dikartu merah “ .Jadi , mainkan secara procedural dan jangan lupa untuk menunjukkan siap diri kita sesungguhnya . Terkadang “show off” sah-sah saja kok , asal jangan menjatuhkan orang lain .
III. BE THE INTELLIGENCE
Saudara , analogi lain saya ambil dari dunia tentara . Bila Pasukan Marinir, katakanlah demikian , akan melakukan pendaratan di pantai musuh maka mereka akan mengirimkan pasukan khusus untuk menilai dan mempelajari keadaan yang ada . Dalam dunia pekerjaan , pengamatan yang baik adalah sangat perlu untuk menilai kelompok-kelompok kerja yang ada . Jangan menaruh syak wasangka terhadap pengelompokan yang ada karena bagaimanapun manusia cenderung menginginkan berada dekat dengan kelompok yang sama dengan dirinya . Dalam menghadapi Office Politics , anda dalam hal ini mempunyai 3 pilihan , yaitu 1) Tidak memilih kelompok manapun , namun dengan konsekuensi anda akan merasa “terkucil “ 2) Memilih satu kelompok tertentu , namun dengan konsekuensi anda akan dianggap “musuh” oleh kelompok lain dan 3) Bergaul dengan semua kelompok . Dalm hal ini konsekuensinya adalah anda akan selalu dicurigai sebagai “mata-mata” oleh kelompok yang ada . Saudara , setiap pilihan kita dalam hidu selalu dihadapkan pada konsekuensi , jadi pilihlah dengan hati –hati setelah melakukan pengamatan .
Saudara, demikian tuliasn saya yang pertama mengenai office politics . Masih ada beberapa tips menghadapi hal ini di kantor anda . Semoga bermanfaat , sampai jumpa pada tulisan berikutnya , dan salam psikologi industri dari saya , marbusan!
Bagaimana Menghadapi Office Politics. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
Anda baru saja membaca artikel tentang
0 komentar:
Posting Komentar