Psikologi Indonesia

Written By Budi Santosa on Senin, Mei 02, 2011 | 17.00


Salam kelirumologi dari saya , Marbusan ! Saudara, pasti anda pernah menndengar kalimat tersebut diatas . Ya , apabila seorang mencoba beralih ke lain hati padahal anda sudah memiliki pasangan ( meskipun belum resmi sekalipun ) , maka bisa dikatakan bahwa anda sudah melakukan perselingkuhan .  Kemudian , bagaimana kelirumologi melihat hal tersebut ? Mari kita simak


             Saudara, pertanyaan pertama yang lebih banyak diajukan adalah mengapa seseorang melakukan perselingkuhan ? Banyak yang akan menjawab , karena rasa sayang atau cinta yang baru mengalahkan cinta kepada pasangan .Benarkah demikian ? Saudara , secara kelirumologis , saya membedakan perasaan cinta secara fisik temporer dan cinta sejati . Apakah cinta itu ? Kaum kedokteran menyatakan bahwa cinta adalah reaksi kimiawi diantara dua mahluk beda jenis kelamin yang melibatkan neurotransmitter terutama serotonin . namun perlu diingat bahwa efek yang ditimbulkan bersifat fisik dan sementara semata , sedangkan hubungan yang bersifat jangka panjang memerlukan hal yang lebih dari sekedar cinta . Baik ,mari kita  bahas penyebab perselingkuhan dari sudut kelirumologi .

1 . Kisah Lama vs Kisah Basi
Saudara , seringkali seseorang melakukan perselingkuhan dengan cinta terdahulunya Alasan bahwa masih cinta dengan “mantan” adalah alasan terbanyak untuk perselingkuhan tipe ini . Saudara , come back  dengan mantan memang menyenangkan , karena kita sudah mengenal dengan baik dan tak perlu lagi ada proses perkenalan yang kadang kala bisa lama .
Namun , saya selalu mengingatkan bahwa come back dengan mantan berarti kita kembali kepada permasalahan yang sama yang membuat kita putus , kita kembali pada orang yang sama yang membuat kita marah dan putus ( atau singkatnya kita menghadapi masalah , pola pandang , lingkungan , persepsi  , dan pola pikir yang sama ) . Siapkah kita menghadapi badai yang sama seandainya kita come back tidak dengan pola pikir yang berbeda dan lebih dewasa ? Pastilah putus lagi dan lagi . Apakah anda secara kelirumologi siap kehilangan pasangan demi orang yang tidak dapat anda miliki ?             Siapkah anda secara kelirumologi menukar orang yang telah siap berbagi kisah sampai mati dengan orang yang kisahnya sudah basi ?

2. MASIH LAKU vs TIDAK PE DE
            Saudara  , banyak perselingkuhan dimulai pada saat usia mapan , yaitu 40 tahun. Life begins at 40 katanya , meskipun kita gak tahu “life” sepeti apa yang kita jalani tersebut. Seiring dengan perbaikan ekonomi dan pekerjaan yang dibarengi dengan menurunnya vitalitas tubuh dan keriput membuat seseorang berpikir apakah dirinya masih menarik bagi lawan jenisnya . Hal ini yang banyak orang sebut dengan puber kedua , meskipun dalam psikologi tidak ada istilah tersebut . Perselingkuhan yang dilakukan dalam usia tersebut lebih disebabkan adanya keinginan membuktikan bahwa dirinya masih menarik bagi lawan jenis . Dan pembuktian diri dengan cara demikian sesungguhnya secara kelirumologi merupakan tipikal sifat orang yang tidak pede .
            Saudara , apabila anda cukup pede dengan daya tarik anda , anda tidak perlu eksplorasi keluar untuk membuktikanya . Tantangannya adalah bagaimana anda memanfaatkan daya tarik anda untuk memikat kembali pasangan anda , dan menghidupkan kembali ( maaf ) “gairah dewasa” anda yang mungkin meredup selama ini. Bagaimana , tantangan mana yang anda pilih , memikat orang lain atau memikat kembali cinta pasangan anda ? It’s Your own choice , be wise!

3. JENUH vs RASA BERSALAH .
            Saudara , pernahkah anak anda mengatakan bosan bersekolah ? apakah anda menyetujui bila ia ingin berhenti sekolah ? tentu tidak, bukan ? Bagaimana bila anda jenuh bekerja ? Mau berhenti kerja ? ( Maaf, saya menggunakan kalimat “kerja” bukan jenuh di “tempat kerja” ) Tentu tidak, karena anda bisa kelaparan . Saudara , perjumpaan yang setiap hari dengan orang yang sama dalam situasi yang sama memang bisa menciptakan kejenuhan .Adalah suatu tantangan untuk bisa mengelola rasa jenuh agar tidak mengambil keputusan tergesa-gesa yang bisa jadi kelirumologis . Logikanya , meskipun anda berpindah ke lain hati sekalipun , bila sekian lama andapun bisa jenuh juga . Sampai dimana kemampuan anda untuk selalu “berganti hati” ? Bagaimana anda menghadapi rasa BERSALAH karena meninggalkan keluarga anda ?

Saudara , demikian pembahasan kita kali ini . Bagaimana menurut anda ? Apakah anda setuju dengan saya ? Salam kelirumologi dari saya , Marbusan !

G+

Anda baru saja membaca artikel tentang BERGANTI HATI (AKA SELINGKUH ). Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
feedburner

0 komentar:

Psikologi Indonesia © 2014. All Rights Reserved.
Template SimpleCips By psikologiindonesia.blogspot.com , Powered By Blogger