Psikologi Indonesia

Written By Budi Santosa on Senin, Mei 02, 2011 | 17.06


Guna Penentuan Diagnosa Psikiatri bagi Psikolog.

Psikiatri dan Psikologi, dua ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam aplikasinya dalam bidang kesehatan jiwa.Sebagai dua disiplin ilmu yang memang berasal dari satu akar, kedua ilmu tersebut memang akan dan selalu akan tidak akan terpisahkan.Perbedaan yang ada, hanyalah merupakan khasanah yang justru akan memperkaya  masing-masing ilmu.Jadi,KooperasiantaraPsikologi dengan Dinamikanya maupun Psikiatri dengan pendekatannya, akan membawa suatu pencerahan dalam bidang Ilmu Kesehatan Jiwa.

1. Psikologi sebagai Dinamika, Psikiatri sebagai Metrik
wDinamika:apa yang menyebabkan terjadinya perilaku manusia (dari energi psikologis ke tindakan nyata)
wTerdiri dari : Struktur kepribadian,mekanisme pertahanan, dan manifestasi perilaku.
wMencoba memandang manusia secara utuh (Holistik), baik sebagai diri individu maupun sosial yang berintegrasi menjadi satu kepribadian yang utuh.

Psikiatri sebagai Metrik
wLocus Kepribadian terletak di Otak, tanpa Otak, tiada Kepribadian ( Gordon Allport)
wPengenalan : Biological &Neuro Psychiatry
wBiological Psychiatry: Pendekatan neurokimiawi & neurofarmakologis pada gangguan psikiatri.
wNeuropsychiatry:Hubungan antara neurologi dan psikiatri
wPemetaan Area Otak untuk pendekatan penjelasan gangguan kejiwaan.
wMenggunakan 3 metode : medikasi ,manipulasi lingkungan, atau psikoterapi psikodinamika.
wManusia tersusun dalam “Area”yang terukur dan dapat diperkirakan keadaan yang dialaminya dengan melihat pada status Psikiatrinya.


2. Psikologi sebagai Struktur, Psikiatri sebagai Proses
wPsikologi mengukur manusia sebagai persona (kepribadian ) yang utuh /holistik.
wPersona terdiri dari struktur kepribadian (mis:tahap perkembangan,mekanisme pertahanan, atau manifestasi perilaku) yang menjadi satu sebagai kesatuan yang utuh.
wSecara struktural holistik, manusia selalu punya potensi untuk menolong dirinya sendiri(Self Conscious.)

3. Psikiatri Sebagai Proses
wPemeriksaan Diagnostik Psikiatrik Lanjutan :
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan neurologis
Wawancara psikiatrik lanjutan
Tes psikologis, neurologis atau yang diperlukan
wMenegakkan Diagnosa Psikiatri sesuai dengan Proses yang terukur.
wDalam Proses, Klien sering bertindak  bukan sebagai individu yang mandiri , namun sebagi individu yang memerlukan perawatan ( terutama medikamentosa )

Psikologi & Psikiatri :Sudut Pandang Kejiwaan.
wMemperhatikan Model Biopsikososial dalam terjadinya gangguan kejiwaan.
wMenggunakan tekhnik pendekatan Spesifik terhadap Klien
wBahwa Klien meskipun mengalami gangguan kejiwaan, namun ia adalah manusia dengan pendekatan terapi yang manusiawi.







Psikologi & Psikiatri:
 Persamaan Teknik Terapi.
wSelalu berikan tugas kepada pasien yang berhubungan dengan proses terapi ( mis: tugas untuk merencanakan tujuan hidupnya yang lebih baik-Konseling Psikologi)
wMemberikan dukungan yang komprehensif bagi klien untuk terlepas dari masalahnya.
wMemberikan gambaran yang jelas tentang keadaan klien , berikut prognosis dan riwayat gangguan kejiwaannya.

Psikologi & Psikiatri : Sebuah Kooperasi
wDapat menjadi Refferal Agency bagi pihak yang lain yang paling sesuai dengan keadaan klien.
wDapat menjadi bahan tilikan bagi pengembangan ilmu masing-masing bidang.
wDapat memahami intervensi terhadap klien berdasar masing-masing disiplin ilmu.

Psikiatri:Sumbangan Untuk Psikologi
wPertimbangan Psikologis : Bahan tilikan sebagai Referral dalam psikoterapi atau konseling Psikologis.
wPertimbangan Lain : Bila ada gangguan yang terklasifikasikan, maka akan ada pembagian diagnosa ke dalam diagnostik yang tak tergolongkan.
*      Pendekatan Deskriptif.
  Diagnosa Psikiatri diperlukan karena merupakan pendekatan teoritikal dengan memperhatikan penyebab.
  Diagnosa Psikiatri berusaha menggambarkan apa menifestasi dari gangguan mental yang tentunya sangat diperlukan oleh seorang Psikolog dalam penentuan tindakan yang akan diberikan kepada klien dalam hal Psikoterapinya.
  Dengan Diagnosa Psikiatri dapat dijelaskan bagaimana gangguan tersebut terjadi.Data seperti ini adalah modal yang sangat berharga bagi seorang Psikolog dalam menentukan tindakan dalam kaitannya dengan kecenderungan penyebab gangguan mental yang ada termasuk tindakan yang menyeluruh baik dalam tindakan maupun dalam hal preventif atau rehabilitatifnya.
  Diagnosa Psikiatri merupakan gambaran secara klinis dari gangguan mental yang terjadi.dengan mengetahuinya, Psikolog bisa mennetukan tindakan yang menyeluruh yang mungkin dilakukan dengan multidisiplin ilmu yang lain (  misal :Perlukah pasien dirujuk ke Psikiater ?)

  1. Kriteria Diagnostik
  Dengan mengetahui Diagnosa Psikiatri, Psikolog bisa mengetahui ciri-ciri spesifik dari suatu gangguan mental.
  Bermanfaat untuk penggolongan jenis gangguan mental.

  1. Deskripsi Sistematik
  Dengan Diagnosa Psikiatri, Psikolog bisa tahu gambaran masing –masing gangguan mental dengan ciri-ciri penyertanya Misalnya ; usia spesifik , gender, kultural, prevalensi, insidensi, dan risiko.


  Penelitian Psikolog.Dengan diketahuinya deskripsi sistematik dari diagnosa Psikiatri ,psikolog bisa menjadikannya sebagai bahan acuan bagi penelitiannya dalam bidang Psikologis baik, dari karakteristik gangguan, Preventif, Cuaratif, atau rehabilitatif.

  1. Pertimbangan Psikologis.
*      Bila tidak ada gejala fisik yang mengacu pada pastinya diagnosa psikiatri, maka perlu dipertimbangkan pengolahan dari aspek psikologis , misalnya dengan tes Psikologis.

Summary: Perbedaan Psikologi &Psikiatri
wPsikologi Sebagai Dinamika : manusia sebagai mahluk holistik dengan kecenderungan timbulnya perilaku
wPsikologi sebagai Struktur: manusia terdiri dari struktur yang saling berkaitan.
wPsikiatri sebagai Metrik: Pembagian “wilayah”manusia untuk mengenali gangguan psikiatrik.
wPsikiatri Sebagai Proses: Penentuan diagnosa dengan proses terukur.

Summary :                   Kerjasama Psikologi &Psikiatri
wPersamaan Sudut Pandang Kejiwaan : Persamaan dalam model Biopsikososial,tekhnik pendekatan spesifik dan penanganan klien yang manusiawi.
wPersamaan teknik Terapi.

Summary : Sumbangan Psikiatri untuk Psikologi
wPendekatan deskriptif
wKriteria Diagnostik
wDeskripsi Sistematik.
wPertimbangan Psikologis.
wPertimbangan Klinis yang lain

Daftar Pustaka
wSinopsis Psikiatri;Harold I Kaplan;Benjamin J Sadock;Jack A Grebb , Binarupa Aksara, 1997.
wHandout Psikologi Klinis ; Hilda I, Untag Surabaya, 2001.

G+

Anda baru saja membaca artikel tentang Psikolog dan Diagnosa Psikiatri. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
feedburner

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Lalu mengapa dipisahkan secara disiplin ilmu? Bukankah lebih praktis bila seorang psikolog dapat memberikan terapi medica mentosa?

Psikologi Indonesia © 2014. All Rights Reserved.
Template SimpleCips By psikologiindonesia.blogspot.com , Powered By Blogger