Psikologi Indonesia

Written By Budi Santosa on Sabtu, Mei 02, 2015 | 11.27


Sebelum ada yang berburuk sangka , gila yang saya maksud adalah cara berpikir yang “keluar dari jalur” . Artinya  berani beda dengan pola pikir orang lain . Cara berpikir tersebut tak harus bisa direalisasikan saat itu juga , unik dan kecil kemungkinan ditiru orang lain .


Ada petuah bijak mengatakan bila anda bergaul dengan pande besi anda akan  (beresiko) terciprat api , namun bila bergaul dengan penjual parfum anda (kemungkinan) akan terciprat wanginya . Bagi saya , bergaul dengan orang “gila” ada dua kemungkinannya , menjadi gila atau menjadi super kreatif . 


Saya akan bercerita tentang dua kisah nyata :

Kisah A :
Di Jepang , ada seorang pemilik toko roti yang amat sangat terkenal . Rotinya terkenal sebagai roti terbaik dan tentunya  berharga mahal . Pelanggannya yang berasal di kalangan kaya , artis bahkan pejabat rela antre demi membeli roti yang sangat enak tersebut . 

Suatu hari melalui layar CCTV kantornya ,  pemilik roti tersebut melihat ada seseorang berpakaian kumal dan lusuh ikut mengantre untuk membeli roti . Melihat hal tersebut , sang pemilik toko bergegas memakai pakaian terbaiknya dan turun untuk melayani sendiri pembeli berbaju kumal tersebut yang belakangan diketahui adalah seorang pengemis . Ia tak peduli meskipun yang dibeli pria tadi hanyalah sepotong roti termurah di toko tersebut.

Melihat hal tersebut , banyak karyawannya yang bertanya mengapa sang bos besar sendiri yang melayani pelanggan tersebut ? apa hebatnya pelanggan itu ? toh pelayanan ramah dari staf toko rasanya sudah cukup . Sang bos menjawab , “ Toko kita terkenal dengan roti yang enak dan mahal .Jadi bila ada orang kaya yang membeli roti kita, itu bukan hal yang luar biasa baginya . Bagi orang kaya tersebut , roti mahal atau mobil mewah sekalipun bukanlah hal yang istimewa karena mereka punya uang untuk mendapatkan apa yang mereka mau . Sementara bagi pengemis , roti mahal kita pasti sangat berarti bagi mereka . Mereka (mungkin) menabung recehan demi recehan untuk bisa membeli roti termurah kita . Apakah perjuangan seperti itu tak layak mendapatkan penghargaan ?

Kisah B :
Di jaman sekarang , apa rasanya mengantre di tempat praktek dokter atau berada dalam bus yang menempuh perjalanan 6 jam tanpa mendengarkan musik? Pasti amat sangat membosankan . Saat ini , pemutar musik sudah sangat beragam , mulai dari I pod atau yang (hampir) bisa dipastikan adalah ponsel pintar setiap orang berisi aneka macam lagu kesukaan . Pada era tahun 1980-2000 an , Walkman sangatlah fenomenal . Walkman adalah perangkat pemutar musik portable legendaris yang diciptakan oleh Sony . Tapi tahukah anda kisah terciptanya Walkman ?

Masaru Ibuka adalah salah satu pendiri Sony. Waktu itu sekitar tahun 1978, Ibuka sering bepergian me makai pesawat ke banyak tempat. Nah, Masaru Ibuka ini suka mendengarkan lagu-lagu klasik. Terkadang selama perjalanan di pesawat yang membosankan itu, dia ingin mendengarkan musik sebagai hiburan,tapi hal itu tidaklah mungkin karena pemutar music yang ada hanyalah radio atau Tape recorder yang berukuran sangat besar. Ibuka menginginkan pemutar music portable yang praktis

Proses pembuatan Walkman hanyalah 4 bulan sebelum dipasarkan . Sempat kurang laku di awal pemasarannya , Walkman kemudian berubah menjadi produk terlaris Sony sepanjang masa . Bila anda menganggap Ibuka adalah anak muda yang kreatif , maka anda salah . 

Masaru Ibuka saat itu sudah berumur 70 tahun , sementara Akio Morata,pemilik Sony lainnya berumur 60 tahun .Ada beberapa literatur yang menyebutkan bahwa tim pembuat Walkman sesungguhnya adalah “karyawan buangan” karena dianggap tidak memiliki kontribusi nyata bagi produksi Sony . Tim ini diultimatum , bila tidak bisa menciptakan alat baru yang sukses maka mereka pasti dipecat . Singkat cerita , kumpulan “orang gila” inilah yang menciptakan Walkman.

Kesimpulan dari cerita terakhir :

1.       Jangan stop menjadi “gila” meskipun sudah tua.
2.       “Orang Gila” ditempat kerja , bisa jadi adalah tambang emas yang belum digali .

Bagaimana komentar anda ? mohon dimaklumi bila artikel diatas kurang menarik  , toh yang nulis orang gila……wkwkwkw


G+

Anda baru saja membaca artikel tentang Jangan Takut Menjadi "Gila". Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
feedburner

0 komentar:

Psikologi Indonesia © 2014. All Rights Reserved.
Template SimpleCips By psikologiindonesia.blogspot.com , Powered By Blogger