Sebelum ada yang berburuk sangka
, gila yang saya maksud adalah cara berpikir yang “keluar dari jalur” . Artinya berani beda dengan pola pikir orang lain .
Cara berpikir tersebut tak harus bisa direalisasikan saat itu juga , unik dan
kecil kemungkinan ditiru orang lain .
Ada petuah bijak mengatakan bila anda bergaul dengan pande besi anda akan (beresiko) terciprat api , namun bila bergaul dengan penjual parfum anda (kemungkinan) akan terciprat wanginya . Bagi saya , bergaul dengan orang “gila” ada dua kemungkinannya , menjadi gila atau menjadi super kreatif .
Saya akan bercerita tentang dua
kisah nyata :
Kisah A :
Di Jepang , ada seorang pemilik toko
roti yang amat sangat terkenal . Rotinya terkenal sebagai roti terbaik dan
tentunya berharga mahal . Pelanggannya
yang berasal di kalangan kaya , artis bahkan pejabat rela antre demi membeli
roti yang sangat enak tersebut .
Suatu hari melalui layar CCTV
kantornya , pemilik roti tersebut
melihat ada seseorang berpakaian kumal dan lusuh ikut mengantre untuk membeli
roti . Melihat hal tersebut , sang pemilik toko bergegas memakai pakaian
terbaiknya dan turun untuk melayani sendiri pembeli berbaju kumal tersebut yang
belakangan diketahui adalah seorang pengemis . Ia tak peduli meskipun yang
dibeli pria tadi hanyalah sepotong roti termurah di toko tersebut.
Melihat hal tersebut , banyak
karyawannya yang bertanya mengapa sang bos besar sendiri yang melayani
pelanggan tersebut ? apa hebatnya pelanggan itu ? toh pelayanan ramah dari staf
toko rasanya sudah cukup . Sang bos menjawab , “ Toko kita terkenal dengan roti
yang enak dan mahal .Jadi bila ada orang kaya yang membeli roti kita, itu bukan
hal yang luar biasa baginya . Bagi orang kaya tersebut , roti mahal atau mobil
mewah sekalipun bukanlah hal yang istimewa karena mereka punya uang untuk
mendapatkan apa yang mereka mau . Sementara bagi pengemis , roti mahal kita
pasti sangat berarti bagi mereka . Mereka (mungkin) menabung recehan demi
recehan untuk bisa membeli roti termurah kita . Apakah perjuangan seperti itu
tak layak mendapatkan penghargaan ?
Kisah B :
Di jaman sekarang , apa rasanya
mengantre di tempat praktek dokter atau berada dalam bus yang menempuh
perjalanan 6 jam tanpa mendengarkan musik? Pasti amat sangat membosankan . Saat
ini , pemutar musik sudah sangat beragam , mulai dari I pod atau yang (hampir)
bisa dipastikan adalah ponsel pintar setiap orang berisi aneka macam lagu
kesukaan . Pada era tahun 1980-2000 an , Walkman
sangatlah fenomenal . Walkman adalah perangkat pemutar musik portable legendaris
yang diciptakan oleh Sony . Tapi tahukah anda kisah terciptanya Walkman ?
Masaru Ibuka adalah salah satu pendiri Sony. Waktu itu
sekitar tahun 1978, Ibuka sering bepergian me makai pesawat ke banyak tempat. Nah, Masaru Ibuka ini suka
mendengarkan lagu-lagu klasik. Terkadang selama perjalanan di pesawat yang
membosankan itu, dia ingin mendengarkan musik sebagai hiburan,tapi hal itu
tidaklah mungkin karena pemutar music yang ada hanyalah radio atau Tape
recorder yang berukuran sangat besar. Ibuka menginginkan pemutar music portable
yang praktis
Proses pembuatan Walkman hanyalah 4 bulan sebelum dipasarkan . Sempat kurang laku di awal pemasarannya , Walkman kemudian berubah menjadi produk terlaris Sony sepanjang masa . Bila anda menganggap Ibuka adalah anak muda yang kreatif , maka anda salah .
Proses pembuatan Walkman hanyalah 4 bulan sebelum dipasarkan . Sempat kurang laku di awal pemasarannya , Walkman kemudian berubah menjadi produk terlaris Sony sepanjang masa . Bila anda menganggap Ibuka adalah anak muda yang kreatif , maka anda salah .
Masaru Ibuka saat itu sudah berumur 70 tahun , sementara
Akio Morata,pemilik Sony lainnya berumur 60 tahun .Ada beberapa literatur yang menyebutkan bahwa tim pembuat
Walkman sesungguhnya adalah “karyawan buangan” karena dianggap tidak memiliki
kontribusi nyata bagi produksi Sony . Tim ini diultimatum , bila tidak bisa
menciptakan alat baru yang sukses maka mereka pasti dipecat . Singkat cerita ,
kumpulan “orang gila” inilah yang menciptakan Walkman.
Kesimpulan dari cerita terakhir :
1.
Jangan stop menjadi “gila” meskipun sudah tua.
2.
“Orang Gila” ditempat kerja , bisa jadi adalah
tambang emas yang belum digali .
Bagaimana komentar anda ? mohon dimaklumi bila artikel
diatas kurang menarik , toh yang nulis
orang gila……wkwkwkw
Jangan Takut Menjadi "Gila". Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
Anda baru saja membaca artikel tentang
0 komentar:
Posting Komentar