Selamat bertemu kembali, kali ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai stress dan pengelolaannya .
JENIS
STRESS SECARA UMUM
· EUSTRESS adalah stres yang
berkaitan dengan semangat atau kesenangan. Stress ini muncul misalnya saat-saat
menjelang pernikahan, mendapat promosi pekerjaan, atau menunggu kelahiran si kecil.
Eustress juga sangat dibutuhkan di dunia kerja . Anda tentu sering melihat
seseorang yang bekerja dengan semangat tatkala dikejar deadline bukan ? itu
adalah contoh ringan dari Eustress . Stress semacam ini dibutuhkan untuk meningkatkan
performa atau kinerja seseorang sampai puncak maksimal produktivitasnya. Jika
saat berangkat ke kantor Anda tidak mempunyai semangat dan target, peforma Anda
di tempat kerja bisa menurun.
· DISTRESS adalah stres yang
terjadi karena adanya tekanan yang terus-menerus dan biasanya menetap dalam
jangka waktu (relatif) lama. Contoh dari penyebab distress adalah tekanan ekonomi, perceraian, kehilangan
pekerjaan, dan lain-lain . Sekali lagi, kunci dari stress adalah kemampuan diri
sendiri untuk melakukan penyesuaian diri . Bilamana seseorang gagal melakukan
penyesuaian diri secara sehat terhadap stress, maka distress dan gangguan
Psikologis lainnya akan muncul .
TINGKATAN
STRESS
· ACUTE STRESS
Stres
semacam ini biasanya adalah "bumbu" dari kejadian sehari-hari yang
kita alami dan biasanya bersifat sederhana
seperti kemacetan di jalan saat akan
berangkat ke kantor, komputer mati sehingga kita tak bisa menyelesaikan
pekerjaan, atau jalur telepon sibuk padahal kita harus segera menelepon klien. Pada
tingkatan ini , efek yang ditimbulkan tidak terlalu mengganggu, karena selain
gampang diatasi, stres ini dapat hilang dengan sendirinya.
· PERIODIC ACUTE STRESS
Kondisi
stress pada tingkatan ini lebih parah
dari stres akut, namun masih belum berubah menjadi depresi. Pada tingkatan ini
, reaksi fisik emosional akan lebih terlihat jelas , seperti menangis, marah
dengan tingkat agresifitas sedang dan lain-lain. Umumnya, seseorang pada tingkatan
stress ini masih bisa mengatasi
persoalannya sendiri dan belum memerlukan bantuan psikolog atau psikiater.
· CHRONIC STRESS Fase ini harus diatasi
dengan bantuan psikolog atau psikiater karena sudah bisa mengakibatkan depresi.
Jika diajak berbicara, penderita tidak cepat bereaksi. Kadang-kadang ini bisa
menyebabkan pikirannya tidak terarah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Terdapat suatu pandangan bahwa stres adalah suatu kondisi psikofisik yang
dialami seseorang saat menghadapi suatu tantangan dimana tantangan
tersebut tidaklah selalu berupa
tantangan yang besar . Contoh kecilnya adalah saat Anda haus dan lapar,
tantangan yang anda hadapi adalah mencari air dan makanan. Kondisi sedemikian itu
telah mampu menyebabkan stres, walaupun levelnya rendah.
Stres adalah sistem peringatan dalam tubuh manusia
yang menandakan suatu kondisi yang harus dijawab atau direspons. Ketika seseoranq
mempunyai kemampuan untuk mengatasinya, stres meningkatkan kewaspadaan. Hal ini
dalam satu sudut pandang, menjadikan anda menjadi semakin bijaksana dan kreatif
. Sebagai contoh adalah pada saat anda berangkat ke suatu rapat proyek besar
dan terjebak kemacetan sehingga terlambat menemui klien dan akibatnya nyaris
kehilangan sebuah proyek tersebut . Dalam
kondisi demikian seseorang pasti mengalami stres. Namun, karena memiliki
kemampuan mengatasinya, kewaspadaan Anda meningkat. Di lain waktu, Anda tidak
akan berangkat terlambat dan berspekulasi soal lalu lintas.
Yang perlu diwaspadai adalah stres dan kewaspadaan yang berkepanjangan akan
menguras energi dan menyebabkan kelelahan. Contoh yang paling sering dijumpai
adalah seseorang yang terus-menerus
memikirkan target dan tenggat pekerjaan Anda dan tidak mewaspadai kesehatan
Anda. Karena stress yang menimbulkan kewaspadaan tersebut , besar kemungkinan pekerjaan
bisa diselesaikan dengan baik, namun karena kondisi fisik yang terabaikan yang
mengakibatkan kondisi kesehatan menurun sehingga mudah terserang penyakit. Oleh
karena itu , rileksasi dan penyegaran fisik serta pikiran sangat perlu.
Stress dan Pengelolannya ( bagian 2). Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
Anda baru saja membaca artikel tentang
0 komentar:
Posting Komentar