Psikologi Indonesia

Written By Budi Santosa on Senin, Januari 25, 2016 | 19.00


Selamat bertemu kembali, kali ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai stress dan pengelolaannya .
JENIS STRESS SECARA UMUM
·    EUSTRESS adalah stres yang berkaitan dengan semangat atau kesenangan. Stress ini muncul misalnya saat-saat menjelang pernikahan, mendapat promosi pekerjaan, atau menunggu kelahiran si kecil. Eustress juga sangat dibutuhkan di dunia kerja . Anda tentu sering melihat seseorang yang bekerja dengan semangat tatkala dikejar deadline bukan ? itu adalah contoh ringan dari Eustress . Stress semacam ini dibutuhkan untuk meningkatkan performa atau kinerja seseorang sampai puncak maksimal pro­duktivitasnya. Jika saat berangkat ke kantor Anda tidak mempunyai semangat dan target, peforma Anda di tempat kerja bisa menurun.
·    DISTRESS adalah stres yang terjadi karena adanya tekanan yang terus-mene­rus dan biasanya menetap dalam jangka waktu (relatif) lama. Contoh dari penyebab distress adalah  tekanan ekonomi, perceraian, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain . Sekali lagi, kunci dari stress adalah kemampuan diri sendiri untuk melakukan penyesuaian diri . Bilamana seseorang gagal melakukan penyesuaian diri secara sehat terhadap stress, maka distress dan gangguan Psikologis lainnya akan muncul .


TINGKATAN STRESS
·    ACUTE STRESS
 Stres semacam ini biasanya adalah "bumbu" dari kejadian sehari-hari yang kita alami  dan biasanya bersifat sederhana  seperti kemacetan di jalan saat akan berangkat ke kantor, komputer mati sehingga kita tak bisa menyelesaikan pekerjaan, atau jalur telepon sibuk padahal kita harus segera menelepon klien. Pada tingkatan ini , efek yang ditimbulkan  tidak terlalu meng­ganggu, karena selain gampang diatasi, stres ini dapat hilang dengan sendirinya.
·    PERIODIC ACUTE STRESS
Kondisi stress pada tingkatan  ini lebih parah dari stres akut, namun masih belum berubah menjadi depresi. Pada tingkatan ini , reaksi fisik emosional akan lebih terlihat jelas , seperti menangis, marah dengan tingkat agresifitas sedang dan lain-lain. Umumnya, seseorang pada tingkatan stress ini  masih bisa mengatasi persoalannya sendiri dan belum memerlukan bantuan psikolog atau psikiater.
·    CHRONIC STRESS Fase ini harus diatasi dengan bantuan psikolog atau psikiater karena sudah bisa mengakibatkan depresi. Jika diajak berbicara, pende­rita tidak cepat bereaksi. Kadang-kadang ini bisa menyebabkan pikirannya tidak terarah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Terdapat suatu pandangan bahwa  stres adalah suatu kondisi psikofisik yang dialami seseorang saat menghadapi sua­tu tantangan dimana tantangan tersebut  tidaklah selalu berupa tantangan yang besar . Contoh kecilnya adalah saat Anda haus dan lapar, tantangan yang anda hadapi adalah mencari air dan makanan. Kondisi sedemikian itu telah mampu menyebabkan stres, walaupun levelnya rendah.

Stres adalah sistem peringatan dalam tubuh manusia yang menandakan suatu kondisi yang harus dijawab atau direspons. Ketika seseoranq mempunyai kemampuan untuk mengatasinya, stres meningkatkan kewaspadaan. Hal ini dalam satu sudut pandang, menjadikan anda menjadi semakin bijaksana dan kreatif . Sebagai contoh adalah pada saat anda berangkat ke suatu rapat proyek besar dan terjebak kemacetan sehingga terlambat me­nemui klien dan akibatnya nyaris kehilangan sebuah proyek  tersebut . Dalam kondisi demikian seseorang pasti mengalami stres. Namun, kare­na memiliki kemampuan mengatasinya, kewaspadaan Anda meningkat. Di lain waktu, Anda tidak akan berangkat terlambat dan berspekulasi soal lalu lintas.


Yang perlu diwaspadai adalah  stres dan kewaspadaan yang berkepanjangan akan menguras energi dan menyebabkan kelelahan. Contoh yang paling sering dijumpai adalah seseorang yang  terus-menerus memikirkan target dan tenggat pekerjaan Anda dan tidak mewaspadai kesehatan Anda. Karena stress yang menimbulkan kewaspadaan tersebut , besar kemungkinan pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik, namun karena kondisi fisik yang terabai­kan yang mengakibatkan kondisi kesehatan menurun sehingga mudah terserang penyakit. Oleh karena itu , rileksasi dan penyegaran fisik serta pikiran sangat perlu.

G+

Anda baru saja membaca artikel tentang Stress dan Pengelolannya ( bagian 2). Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
feedburner

0 komentar:

Psikologi Indonesia © 2014. All Rights Reserved.
Template SimpleCips By psikologiindonesia.blogspot.com , Powered By Blogger