Psikologi Indonesia

Written By Budi Santosa on Jumat, Februari 12, 2016 | 22.17


Memory is Yours !
Banyak hal yang mampir dalam ingatan kita , mulai dari hal remeh sampai dengan si dia yang belum bisa hilang dari hati …. Wkwkwwkkw… dan bilamana kita perhatikan , bahwa apa yang kita ingat dan simpan dalam memori kita adalah sesuatu yang berkesan ,entah itu positif ataupun tidak . Singkatnya , memori kita akan menyeleksi dengan otomatis , mana yang perlu disimpan ,dan mana yang perlu dibuang .

Karena memori adalah kenangan yang “terpilih” , maka terserah kita bagaimana caranya menjadi orang terpilih yang akan hidup dan dikenang orang lain . Mengenai caranya , itu tergantung kreatifitas kita dan tentu saja niat kita . Seorang teman saya (saya yakin dia menyesal sekarang) ,yang playboy mengatakan bahwa punya banyak pacar adalah salah satu cara supaya “terkenal” dan “diingat”.Well , jujur kita harus katakan bahwa Jack The Ripperpun SANGAT “dikenal dan diingat” ,tapi hal ini tentu sangat berbeda dengan kenangan tentang Bapak Nelson Mandela misalnya .

Karena saya bukan negarawan seperti Bapak Nelson Mandela ,atau Bung Karno yang hebat itu maka cita-cita saya cukup sederhana , saya ingin dikenang sebagai Ayah yang sayang kepada anak-anaknya . Mudah ? nggak juga ternyata ….bahkan memutuskan saya ingin dikenang dari segi mana saja sudah susah , karena hampir semuanya sudah “dikuasai” oleh istri saya yang hebat itu…

Saya ingin dikenang sebagai guru yang baik bagi anak saya , kenyataannya istri saya jauh lebih jago . Predikat rangking 3 besar selama sekolah (kecuali SMP karena kebanyakan main hehehehe) serta Cum Laude di perguruan tinggi tidak membuat saya dengan mudah mengajari anak mata pelajaran anak SD. Gaya mengajar yang saya gunakan ternyata hanya sukses bikin anak tambah melongo gak paham….belum lagi kalo badan capek yang bikin cepat esmosi erosi sampai abrasi….

Pun halnya bila saya inging dikenang sebagai teman bermain yang baik….sekali lagi istri saya sudah “menguasai” jalur ini . Kedua putri kami sangat senang bermain tepung disaat ibunya bikin kue pesanan pelanggan . Menghias kue , membentuk kue sampai dengan bantuan sederhana seperti membantu memblender sangat antusias dilakukan kedua putri kami . Jauh berbeda dengan kegiatan saya dibidang grafis yang monoton dan cenderung membosankan bagi anak kecil karena harus betah duduk didepan computer dalam jangka waktu lama.

Untung kemudian ada ide muncul dalam kepala saya . Semenjak kecil ,Bapak selalu memijat punggung dan kaki saya sebelum tidur . “Biar enak tidurnya” ,itu yang selalu beliau sampaikan . Bagi saya , itu adalah kenangan yang tak terlupakan sekaligus menjadikan saya “mania pijat” sampai sekarang . Sejak dari awal , istripun ketagihan pijatan saya ,meskipun sekarang jatah pijatnya beralih ke anak-anak hehehehe. Pada saat memijat anak-anak , saya selalu mengatakan “ Mbak…ayah sayang sama mbak (atau adik)…” dan selalu dijawab “ aku juga sayang sama Ayah”…..so sweet ya…..

Mungkin sudah hampir 7 tahun saya jadi “tukang pijet” keluarga ,dan tentunya sampai seterusnya. Setidaknya sekarang , anak-anak selalu rebutan minta dipijat lebih dulu sampai kemudian ada system giliran berdasarkan tanggal genap atau ganjil . Bila tanggal ganjil , maka si kakak dulu yang duluan dipijat , dan bergantian dengan si adik bila tanggal genap .

Saya merasa dengan memijat anak-anak , saya bias menyalurkan rasa sayang saya kepada mereka , dan semoga mereka mengerti hal itu meskipun bukan sekarang .
Saya bukan presiden hebat macam Bung Karno , atau superhero macam Superman . Saya hanya ingin dikenang sebagai seorang ayah yang sayang kepada anaknya . Sungguh , sayapun gak keberatan kalo anak saya mengenang saya sebagai “Pendekar minyak telon” wkwkwkwkwkw.

Bagaimana dengan anda…dengan cara apa anda ingin dikenang ? share yukkk…..

G+

Anda baru saja membaca artikel tentang Memory Is Yours. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Psikologi Indonesia
feedburner

0 komentar:

Psikologi Indonesia © 2014. All Rights Reserved.
Template SimpleCips By psikologiindonesia.blogspot.com , Powered By Blogger